Makalah Faktor masuknya Islam di Asia Tenggara :
Makalah Faktor masuknya Islam di Asia Tenggara |
Makalah Faktor masuknya Islam di Asia Tenggara :
Makalah Faktor masuknya Islam di Asia Tenggara : Assalamua'laikum... Salam nakama! Pada kesempatan kali ini, ar-sembilan akan menshare tugas AGAMA 6 : Studi Islam Asia Tenggara mengenai Makalah Faktor masuknya Islam di Asia Tenggara
BAB
I
PENDAHULUAN
a) Latar Belakang
Masuknya Islam ke Asia Tenggara dipengaruhi oleh
beberapa faktor, salah satunya adalah peranan tasawuf. Sebelum Islam masuk ke
Asia tenggara, negara-negara di Asia tenggara di kuasai oleh kerajaan-kerajaan
yang beragama hindu dan budha. Sejak datangnya pedagang-pedagang Islam dari
Arab, sedikit demi sedikit, penduduk yang tadinya beragama hindu atau budha,
mulai berpindah agama dan masuk Islam. Ini diakibatkan oleh beberapa faktor.
Tasawuf adalah salah satu faktor tersebut. Lalu apa
yang menyebabkan Tasawuf dapat diterima oleh penduduk pribumi saat itu? Itu
karena ajaran-ajaran tasawuf hampir sama dengan agama hindu dan budha.
Perbedaan mendasar terletak pada Tuhannya. Ajaran-ajaran tasawuf juga
mempelajari magis dimana ulama-ulamanya dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
Dari hal ini, dapat disimpulkan, bahwa Islam juga mempelajari ilmu-ilmu
spiritual yang mana agama hindu dan budha juga mempelajarinya. Karena persamaan
alam pikiran ini, Islam dapat dengan mudah dimengerti dan diterima oleh pribumi
yang sebelumnya beragama hindu atau budha.
b) Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
·
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Agama 6-SIAT.
·
Untuk mengetahui
bagaimana
peran tasawuf dalam penyebaran agama islam
·
Untuk mengetahui
bagaimana
para sufi dalam menyebarkan agama Islam
·
Untuk menambah pengetahuan dan
diharapkan bermanfaat bagi kita semua.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Tasawuf
Banyak pendapat dari
kalangan tasawuf tentang definisi istilah kata tasawuf dan berbagai kata ta’rif
ini sebenarnya memiliki esensi yang sama hanya berbeda dalam mengungkapkannya
saja. Secara etimologi pengertian tasawuf itu antara lain ;
1. Tasawuf
berasal dari istilah yang dikonotasikan “Ahlu Suffah” ( ) yang berarti kelompok
orang dimasa Rosululloh yang hidupnya banyak berdiam diserambi-serambi masjid,
dan mereka mengabdikan dirinya untuk beribadah kepada Alloh Swt.
2. Ada
yang mengatakan tasawuf itu berasal dari kata “shafa” berarti nama bagi
orag-orang yang “bersih” atau “suci” maksudnya oarng-orang yang mensucikan
dirinya dihadapan Tuhannya.
3. “shaf”
ini dinisbahkan kepada orang-orang yang ketika sholat berada di shaf terdepan.
4. Ada
yang menisbahkan dengan bahasa Grik atau Yunani, yaitu “saufi” (istilah ini
disamakan maknanya dengan kata “hikmah” berarti bijaksana.
5. Dikatakan
juga dengan kata “shuf” berarti bulu domba atau wool, karena pada zaman dulu
orang sufi banyak memakai pakaian wool.
Pengertian secara istlah (terminologi) banyak
pendapat yang dirumuskan para ahli, tapi kami dapat menyimpulkan dari
pendapatnya Al-Junaidi. Ilmu tasawuf adalah ilmu yang mempelajari usaha
membersihkan diri, berjuang memerangi hawa nafsu, mencari jalan kesucian dengan
ma’rifat menuju keabdian, saling mengingat antara manusia, serta berpegang
teguh pada janji Alloh mengikuti syari’at Rosululloh dengan mendekatkan diri
dan mencapai keridhoan-Nya.
B.
Proses Masuknya Islam di Asia Tenggara
Menurut Uka Tjandrasasmita[1], ada beberapa proses masuknya Islam di asia tenggara
1.
Perdagangan
pada taraf permulaan saluran islamisasi
adalah perdagangan. Kesibukan lalu-lintas perdagangan pada abad ke-7 sampai
ke-16 M membuat pedagang-pedagang muslim berdatangan dari berbagai negeri.
Islamisasi melalui perdagangan ini sangat menguntungkan karena para raja dan
bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan. Para pedagang muslim banyak
yang bermukim di pesisir pulau Jawa, mereka berhasil mendirikan masjid,
sehingga jumlah mereka menjadi banyak.
2.
Perkawinan
Jalur perkawinan ini lebih menguntungkan
apabila terjadi antara saudagar muslim dengan anak bangsawan atau anak raja
karena mereka kemudian turut mempercepat proses islamisasi.
3.
Tasawuf
Tasawuf dan tariqad, bersamaan dengan
para pedagang ke Indonesia datang pula ulama, da’i dan sufi pengembara dan diangkat
menjadi penasehat/ pejabat di kerajaan dan kemudian kemudian para sufi
menyebarkan Islam dengan cara membentuk kader mubaliq dam melalui karya-karya
tulis
4.
Pendidikan
Para pedagang muslim menguasai kekuatan
perekonomian dan dijadikan pusat pengembangan pendidikan dan penyebaran Islam
5.
kesenian
Penyebaran Islam dikembangkan dengan
melalui seni seperti seni arsitektur dan seni kaligrafi dan berbagai seni lain
yang bercorak Islam.
6.
Politik
Di Maluku dan Sulawesi selatan,
kebanyakan rakyat masuk Islam setelah rajanya memeluk Islam terlebih dahulu.
Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya Islam di daerah ini.
Kemenangan kerajaan Islam secara politik banyak menarik penduduk masuk Islam.
C. Peranan
Tasawuf dalam Penyebaran Agama Islam di Asia Tenggara
Salah satu
proses islamisasi yang terjadi di asia tenggara adalah tasawuf. Peranan tasawuf
ini tidak dapat dilupakan dalam perkembangan islam di asia tenggara.
Dalam penyebaran agama islam di asia tenggara,
pengajar-pengajar tasawuf atau para sufi mengajarkan teosofi yang bercampur
dengan ajaran yang sudah dikenal luas oleh masyarakat di asia tenggara.
Kaum sufi itu ibarat pakar psikologi yang menjelajahi segenap penjuru negeri
demi menyebarkan kepercayaan Islam. Dari kemampuan memahami spirit Islam
sehingga dapat berbicara sesuai dengan kapasitas (keyakinan dan budaya)
audiensnya.[2]
Tidak bisa dipungkiri bahwa kaum para sufi mahir dalam
soal magis. Tentunya dibawah kekuasaan yang masa kuasa, mereka mampu membanu
dalam bidang pengobatan. Seperti yang kita ketahui, pada masa itu tentunya ilmu
kedokteran belum berkembang seperti sekarang ini. Jadi di bidang kesehatan para
sufi mampu dalam penyembuhan masyarakat, misalnya dengan rukiah, dll.
Sebagian para sufi juga ada yang menikah dengan puteri - puteri
bangsawan setempat. Hal ini juga mempercepat penyebaran agama islam di asia
tenggara.
Dengan tasawuf, bentuk Islam yang diajarkan kepada
penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya
menganut agama Hindu, sehingga agama baru itu mudah dimengerti dan diterima.
Tasawuf adalah
faktor terpenting bagi tersebarnya Islam secara luas di Asia Tenggara. Karena ”
Islam Pertama” yang diperkenalkan di Jawa, adalah Islam dalam corak sufi. Islam
dalam corak demikian itulah yang paling mampu memikat lapisan bawah, menengah
dan bahkan bangsawan. Tasawuf berusaha dengan hati hati merubah idiom-idiom
budaya lama (Animisme, Hindu, Budha) yang berkaitan dengan pandangan dunia (worldview),
kosmologi, mitologi, dan keyakinan takhayul agar tidak bertentangan dengan
Islam. Wadah-wadah lama yang dipakai, isinya diganti. Peninggalan kejeniusan
masa silam masih dapat terlihat dalam upacara daur hdiup, upacara desa dan
semacamnya. Dalam upacara tersebut, orang biasanya menyediakan makanan, tetapi
do`anya bukan untuk para ”dewa-dewa”, namun ditujukan sebagai permohonan kepada
Allah, Tuhan Sang Maha Pencipta, dan makanannya dimakan bersama-sama setelah
memanjatkan do`a.
Kegemilangan
tasawuf tersebut tentu saja tidak terlepas dari peranan dan kontribusi tokoh-tokoh
tasawuf. Tokoh-tokoh yang memiliki sifat dan watak yang lebih kompromis dan
penuh kasih sayang. Tasawuf memang memiliki kecenderungan yang tumbuh dan
berorientasi kosmopolitan, tidak mempersoalkan perbedaan etnis, ras, bahasa,
dan letak geografis. Dakwah Islam yang dilakukan kaum sufi berkembang cukup
berhasil dan keberhasilan itu terutama ditentukan oleh pergaulan dengan
kelompok- masyarakat dari rakyat kecil dan keteladanan yang melambangkan puncak
kesalehan dan ketekunan dengan memberikan pelayanan-pelayanan sosial,
sumbangan, dan bantuan dalam semangat kebersamaan dan rasa persaudaraan murni.
D. Penyebaran
Agama Islam Oleh Para Sufi
Salah satu saluran islamisasi di asia tenggara adalah
saluran tasawuf. Seperti yang kita ketahui, para sufi mahir dalam bidang
penyembuhan. Namun demikian, peran tasawuf dalam penyebaran agama islam di asia
tenggara tidak terbatas dengan magis tersebut. Ada beberapa hal yang dilakukan
oleh paraa sufi dalam islamisasi masyarakat asia tenggara.
Pertama adalah pendidikan. Para sufi menyebarkan ajaran
islam dan mengajarkan masyarakat tentang aturan aturan dan syariat islam. Salah
satunya adalah dalam bentuk pondok pondok pesantren. Para sufi mengajarkan ilmu
islam pada masyarakat setempat. Melalui pesantren ini, banyak dihasilkan santri
santri yang kemudian juga menyebarkan agama islam.
Yang kedua adalah melalui seni. Sebagian dari para sufi
juga ahli di bidang seni. Meraka menciptakan seni seni yang bernuansakan islami
untuk menarik perhatian masyarakat sekaligus mengajarkan syariat islam pada
para penonton yang tidak lain adalah masyarakat asia tenggara. Adapun seni yang
dikembangkan dapat berupa syair syair, wayang, atau seni seni lain.
Selanjutnya, para sufi juga ada yang menikah dengan putri
putri bangsawan setempat. Hal ini juga menjadikan penyebaran agama islam di
asia tenggara dapat berkembang dengan pesat.
E.
Tokoh
Tokoh Tasawuf yang Berperan dalam Islamisasi Asia Tenggara
1.
Sheikh Ali Abdullah . Dikatakan dia adalah seorang bangsa Arab yang dahulunya tinggal di Patani, beliau telah mengislamkan raja
Kelantan. [3]
2. Sheikh
Abdullah bin Syeikh Ahmad bin Sheikh Ja’far Qaumiri dari negeri Syahrir,
Yaman. Beliau sampai di Kedah pada tahun 531 Hijrah. Beliau berhasil
mengislamkan Sri Paduka Maharaja dan menteri-menterinya. [4]
3. Syarif
Kebungsuan. Nama asalnya ialah Syarif Muhammad bin Zainal Abidin yang datang
dari negeri Johor yang
menyebarkan islam di filiphina. Adapun Syarif Zainal Abidin itu
diketahui adalah keturunan Rasulullah yang menyebarkan Islam di Johor
4.
Syekh
Hamzah Al-fansuri
Syeikh
Hamzah Fansuri adalah seorang cendekiawan, ulama tasawuf, dan budayawan
terkemuka yang diperkirakan hidup antara pertengahan abad ke-16 sampai awal
abad ke-17. Nama gelar atau takhallus yang tercantum di belakang nama kecilnya
memperlihatkan bahwa pendekar puisi dan ilmu suluk ini berasal dari Fansur,
sebutan orang-orang Arab terhadap Barus, sekarang sebuah kota kecil di pantai
barat Sumatra yang terletak antara kota Sibolga dan Singkel[5]
Syekh Hamzah al-fansuri
merupakan tokoh tasawuf yang menyebarkan agama islam dengan seni nya berupa
syair syair. Beliau terkenal dengan karya karyanya.
5.
Sunan Panggung atau Syeikh Malang
Sumirang, yang memiliki nama asli Raden Watiswara, diperkirakan hidup antara
tahun 1483-1573 m. Beliau putra dari Sunan Kalijaga hasil perkawinan dari Siti
Zaenab Saudara Sunan Gunungjati. Menurut Babad Jalasutra sebelum di jatuhi
hukuman bakar hidup-hidup, ia memiliki istri Wasi Bagena dari Jatinom Klaten
yang masih cucu Brawijaya 8.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Ilmu tasawuf
adalah ilmu yang mempelajari usaha membersihkan diri, berjuang memerangi hawa
nafsu, mencari jalan kesucian dengan ma’rifat menuju keabdian, saling mengingat
antara manusia, serta berpegang teguh pada janji Alloh mengikuti syari’at
Rosululloh dengan mendekatkan diri dan mencapai keridhoan-Nya.
Menurut Uka Tjandrasasmita, ada beberapa proses masuknya Islam di asia tenggara
yaitu Perdagangan, Perkawinan, Tasawuf, Pendidikan, kesenian, dan Politik
Dalam penyebaran
agama islam di asia tenggara, pengajar-pengajar tasawuf atau para sufi
mengajarkan teosofi yang bercampur dengan ajaran yang sudah dikenal luas oleh
masyarakat di asia tenggara.
Tasawuf adalah
faktor terpenting bagi tersebarnya Islam secara luas di Asia Tenggara. Karena ”
Islam Pertama” yang diperkenalkan di Jawa, adalah Islam dalam corak sufi. Islam
dalam corak demikian itulah yang paling mampu memikat lapisan bawah, menengah
dan bahkan bangsawan. Tasawuf berusaha dengan hati hati merubah idiom-idiom
budaya lama (Animisme, Hindu, Budha) yang berkaitan dengan pandangan dunia (worldview),
kosmologi, mitologi, dan keyakinan takhayul agar tidak bertentangan dengan
Islam.
Para sufi
menyebarkan agama islam dengan beberapa proses yaitu pendidikan, seni, dan juga
menikahi putri putri pejabat setempat.
DAFTAR
PUSTAKA
Helmiaty,
Dkk ( 2006), Sejarah Islam Asia Tenggara, Pekanbaru: Institute for Southeast
Asian Islamic Studies (ISAIS) UIN Suska Riau bekerjasama dengan Alat
Riau.
Studi
Islam IAIN Sunan-Ampel Surabaya. Pengantar Studi Islam. IAIN Sunan Ampel
Surabaya PRESS. Surabaya: 2004
Ali Anwar Yusuf (2003),
Studi Agama Islam. Bandung :
Pustaka Setia.
Sutrisno, dkk(2008). Sejarah
Kebudayaan Islam. Mojokerto : CV. Sinar Mulia.
[2] http://www.tqnnews.com/berita-158-kaum-sufi-pembangun-peradaban-islam.html
[3] http://www.utusan.com.my/utusan/info.asp?y=2008&dt=0505&pub=Utusan_Malaysia&sec=Bicara_Agama&pg=ba_01.htm
[4] http://www.utusan.com.my/utusan/info.asp?y=2008&dt=0505&pub=Utusan_Malaysia&sec=Bicara_Agama&pg=ba_01.htm
[5] http://sufiroad.blogspot.com/2010/11/sufi-road-syeikh-hamzah-al-fansuri.html
Terimakasih telah membaca Makalah Faktor masuknya Islam di Asia Tenggara... semoga bermanfaat.
keywords: Makalah Faktor masuknya Islam di Asia Tenggara, Makalah Faktor masuknya Islam di Asia Tenggara, Makalah Faktor masuknya Islam di Asia Tenggara, Studi Islam Asia Tenggara
ijin nyimak....
ReplyDelete